Tangerang –Paska dirawatnya salah satu pasien bernama faiz (16) yang sudah 10 hari ditangani tim medis RSUD Balaraja, kini menyentuh hati salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Muda Pintu Tanah Air (Gempita), hingga Sambangi RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang. Senin 19/11/2018
Kedatangan aktifis tangerang untuk mempertanyakan minimanya pelayanan di RS tipe B. Muhammad Hakim ketua Gerakan Muda Pintu Tanah Air mengatakan, minimnya pelayanan di RSUD Balaraja yang sudah bertype B, membuat sejumlah pasien harus “Tour Hospital”. Pasalnya ada pasien yang membutuhkan operasi khusus, lantaran tersumbat darah dibagian otak, kini pasien harus menunggu akibat tidak adanya tim medis dan alat medis di Rumah sakit tersebut hingga tidak bisa melakukan operasi harus di rujuk ke rumah sakit lain.
“Kalau di sini, tolong dibantu carikan rujukan RS yang mempunyai kemampuan itu. Ini sudah seminggu lebih, pasien tidak juga dilakukan tindakannya bedah, kan kasihan,” ujarnya.
Menurut Hakim alangkah baiknya RSUD Balaraja yang sudah bertype B, mempunyai dokter spesialis Bedah syaraf, mengingat RSUD Balaraja sudah type B, tapi kenapa belum ada dokter bedah syaraf, sehingga pasien harus mengalami seperti traveling.
Lanjut ketua Gerakan Muda Pintu Tanah Air, Hakim menginginkan kedepanya Pemerintah harus lebih mengutamakan pelayanan untuk masyarakat dan harus ditambah pula alat kesehatan (Alkes) dan SDM pelayanan.
“Saya inginkan pemerintah Kabupaten Tangerang, lebih perhatian lagi kepada masyarakat. Segera ditambahkan alat keasehatan dan SDM yang mumpuni. Sehingga tidak ada lagi pasien harus menunggu tindakan sampai 10 hari lamanya,” ungkap Hakim
dr.Ferry Irwansyah selaku Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Perawatan RSUD Balaraja mengaku telah berupaya maksimal membantu pelayanan fasien dengan rencana melakukan tindakan bedah syaraf.
Terkait permintaan rujukan pun, pihaknya sudah berupaya membantu mencarikan Rumah Sakit yang bisa melakukan tindakan bedah syaraf, namun sayang, pihaknya belum mendapatkan mengingat Rumah Sakit yang dituju selalu penuh.
Selain personal Kami dari tim medis dan managemen RSUD Balaraja sudah berupaya rujuk online SPGDT, namun belum juga dapat Rumah Sakit yang dirujukan mengingat full ICU. Kami melakukan komunikasi antar rumah sakit khususnya rumah sakit yang bekerjasama dengan Jamkesda. Untuk melakukan komunikasi yang berada di jakartapun sudah kami hubungi salah satunya Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo ( RSCM )” pungkasnya
(Dedy)