Dibalik Jeruji Besi, Ada Bakat WBP Membuat KRABU COFFEE, Potensi Ekonomi cukup Menjanjikan dari WBP Rutan Kls I Cilodong, Kota DepoK

 

Kejarinfo.com – Depok Dibalik jeruji besi dan dalam masa penahanan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), tidak menyurutkan niat dan semangat para WBP Rumah Tahanan Negara Kelas I Depok untuk berkarya.

PENAMAAN PRODUK KOPI

Produk Kopi yang dihasilkan di Subsi Bimbingan Kegiatan adalah Krabu Coffee.

Krabu sendiri merupakan singkatan dari Kreasi Anak Bui yang identik dengan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan yang berada di dalam Rumah Tahanan (RUTAN).

Seperti yang dilakukan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berada dibawah bimbingan Subsi Bimbingan Kegiatan

 

Mereka bisa mengisi waktunya dengan memproduksi kopi.

Alat-alat yang digunakan dalam pengolahan biji kopi dari mulai proses sangrai sampai dengan pengemasan merupakan alat yang di desain dan di buat oleh Warga Binaan Pemasyarakatan. Dengan alur proses pembuatan adalah, sebagai berikut :

PROSES PENGOLAHAN

Kopi yang diproduksi merupakan biji kopi yang berasal dari daerah sekitar yaitu berasal dari wilayah bogor untuk kopi sachet, selain itu juga menggunakan biji kopi yang berasal dari daerah lampung untuk kemasan besar. Proses pengolahan kopi dimulai dari pembelian hingga pemasaran.

PENCUCIAN (WASHING)

Selanjutnya biji kopi di cuci (Washing) terlebih dahulu menggunakan air bersih yang mengalir.

Hal ini bertujuan untuk menghilangkan berbagai macam debu dan kotoran yang menempel pada biji kopi.

PENGERINGAN (DRYING)

Kopi yang sudah dicuci selanjutnya dilakukan proses penjemuran. Dalam proses penjemuran ini, dilakukan selama 3 – 5 jam dibawah terik matahari yang panas. Proses penjemuran dilakukan hingga benar-benar kering untuk memastikan kadar air yang terkandung di dalam biji kopi tidak terlalu banyak. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses sangrai atau roasting kopi.

 

Biji kopi yang belum terlalu kering akan menghasilkan uap air yang cukup banyak, hal ini akan memperberat kerja mesin roasting, disamping itu juga dapat mengurangi kualitas rasa dan aroma yang dihasilkan oleh biji kopi itu sendiri.

Roasting Coffee merupakan memasak kopi, dimana pada dasarnya proses ini adalah tahapan proses mengeluarkan air dari dalam biji kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya. Selain itu juga tahapan ini dapat memberikan aroma kopi tersebut. Tahapan ini membutuhkan waktu selama kurang lebih 1 sampai 2 jam guna mendapatkan hasil yang sempurna, selain itu juga untuk mengetahui bahwa biji kopi yang sudah siap masuk tahapan proses roasting yaitu dengan cara menggenggam biji kopi yang sudah di drying, apabila terasa masih lengket dalam genggaman berarti biji kopi belum dapat masuk tahapan roasting. Hal ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan hasil kopi yang sempurna.

PENDINGINAN (COOLING).

Kopi yang telah disangrai atau roasting, kemudian dilakukan proses pendinginan (Cooling), yaitu biji kopi di tempatkan di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang bagus. Hal ini bertujuan untuk mengatur tingkat kematangan dari biji kopi.

 

Apabila biji kopi tidak dilakukan proses pendinginan, panas yang masih terkandung dalam biji kopi akan menyebabkan tingkat kematangan bertambah, dan bisa mkenjadikan tingkat kematangan yang berbeda dari tingkat kematangan yang di inginkan. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 5 sampai dengan 10 menit.

PENGGILINGAN (grinding)

Penggilingan biji kopi menjadi kopi bubuk

Berbeda dengan roasting, proses penggilingan ini menggunakan mesin tersendiri yaitu mesin grinder (Grinding Machine). Namun yang patut menjadi kebanggaan adalah baik mesin grinder maupun mesin roaster sama-sama dibuat sendiri oleh WBP Rutan Kelas I Depok.

PENYARINGAN (FILTERING)

Kopi yang telah melalui proses diatas selanjutnya di lakukan proses penyaringan menggunakan alat penyaring.

Hal ini bertujuan untuk memisahkan bubuk kopi yang tidak tergiling secara sempurna. Sehingga bubuk kopi memiliki tekstur yang sama.

PENGEMASAN (PACKAGING)

Proses berikutnya adalah pengemasan. Dalam proses pengemasan, masih dilakukan secara manual dari mulai memasukkan kopi dan gula kedalam pengemasan hingga penyegelan kemasan kopi sachet. Hal ini dilakukan karena masih terbatasnya alat-alat yang dimiliki, disamping juga membimbing warga binaan untuk melatih kesabaran, ketelitian serta kemampuan bekerja sama dalam tim.

Pengecekan Kualitas (Quality Control)

Proses Quality Control atau QC adalah sebuah tahapan dimana Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang baik. Quality kontrol adalah tahapan di mana memastikan kualitas produk benar benar terjaga baik dari kualitas pengemasan, kualitas aroma, tekstur maupun rasa dari produk (kopi sachet).

PEMASARAN (MARKETING

Untuk pemasaran masih dilakukan dalam lingkup intern Rumah Tahanan Negara Kelas I Depok dan bekerjasama dengan Koperasi. Krabu Coffe sendiri, untuk saat ini baru ada 1 varian yaitu sachet 25gr dengan gula, dengan harga Rp 1.500

Proses pembuatan KRABU COFFEE ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Warga Binaan Permasyarakatan atau WBP, dibawah asuhan Subsi Bimbingan Rutan Kelas I Depok ( YF)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *