Wow..TKI Asal Cilacap Kirim Surat Ke Bupati Cilacap

Kepada Yang Terhormat Bapak H. Tatto Suwarto Pamudji…..semoga Bapak senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat.

Perkenalkan saya Judy, Pekerja Migran Indonesia (PMI)ย  Hong Kong asal Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap ingin mengucap salam perkenalan sekaligus ucapan penyesalan yang amat mendalam atas gagalnya Bapak dalam menjunjung tinggi nilai nilai asih, asah dan asuh juga ucapan bela sungkawa atas matinya rasa simpati dan empati Bapak terhadap bencana nasional Covid 19.

Bapak yang terhormat, saya ingin mengomentari video Bapak yang saat ini sedang viral di Media Sosial terkait perbuatan Bapak yang begitu bahagia berjoged dangdut bersama biduan ditengah tengah aturan PSBB dalam rangka mencegah penyebaran Covid 19 di Kabupaten Cilacap.

Secara pemahaman saya yang “hanya” seorang TKI, apa yang Bapak pertontonkan itu saya lihat amat sangat tidak pantas dan tidak layak dipertunjukkan oleh seorang Kepala Daerah, yang secara eksekutif adalah puncak pimpinan dari sebuah wilayah yang memiliki daerah terluas di Jawa Tengah, yang tentu saja memiliki rakyat yang begitu banyak yang tersebar dimana mana, baik di dalam wilayah Cilacap maupun seperti saya dan teman teman TKI lainnya, dimana Bapak adalah tuntunan kami, orang tua kami, yang mana segala tindak tanduk Bapak akan kami tiru dan akan kami jadikan panutan.

Saya begitu shock ketika melihat tayangan yang memiliki durasi memang tak panjang itu, tetapi cukup menohok rasa kemanusiaan juga rasa “kesantunan” terlebih ditengah tengah bencana wabah Covid 19 seperti saat ini.

Begini Bapak, penanganan Covid 19 sejauh yang saya ketahui adalah SAMA. Baik di Indonesia maupun negara manapun yaitu setiap individu diwajibkan untuk bisa memproteksi diri sendiri dengan menggunakan masker dan sering sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan berupa aturan untuk menjaga jarak, social distancing, PSBB, menghindari kerumunan dan menghindari segala bentuk kegiatan yang memungkinkan terjadinya kontak dengan banyak orang.

Bahkan pemerintah telah menerapkan kebijakan untuk diam dirumah, belajar dirumah bagi para siswa dan bekerja dirumah.

Tahukah Bapak, bahwa dengan semua kebijakan tersebut, kami rakyat bawah ini adalah telah menjadi “korban” atas situasi dan keadaan ini. Kami rakyat jelata yang tak akan bisa hidup dan tak bisa makan apabila kami tidak keluar rumah untuk bekerja… Hal yang sangat ironis sekali dengan Bapak dan juga para pejabat lainnya, yang akan tetap ngebul asap di dapur meski harus diam dan bekerja dari rumah.

Tetapi Bapak, karena kami adalah WNI yang baik, yang patuh pada semua aturan dan kebijakan pemerintah, yang memiliki nilai dan rasa kesadaran yang tinggi… KAMI PATUH, Bapak….!!!!!

Tak peduli perut kami kelaparan, tak peduli anak anak kami berteriak minta makan, tak peduli anak anak kami kesulitan belajar dengan sistem daring… Kami tetap patuh Bapak…!!!!

Akan tetapi….melihat aksi Bapak kemarin, hati kami merasa tersakiti…jiwa kami memberontak…. Siapa yang harus kami ikuti dan turuti kebijakannya??? Siapa yang harus kami bela dan hargai????

Kami memang hanya rakyat kecil…rakyat yang mungkin memang tak pernah ada dalam bayangan Bapak tentang nasib dan masa depan kami…tapi kami ini NYATA….KAMI ADA….!!!!

Jangan biarkan kami mati hanya karena ego dan tindakan ceroboh Bapak…. Jangan biarkan semua peraturan dan kebijakan yang Bapak buat justru Bapak langgar sendiri… Jangan biarkan setiap kebijakan dan peraturan itu dibuat memang untuk dilanggar…. JANGAN PAK….!!!

Ajari kami untuk tetap menjadi warga yang baik…ajari kami untuk tetap menjadi rakyat yang memiliki nilai etika tinggi karena menghargai pimpinannya…ajari kami untuk tetap menjadi masyarakat yang memiliki akhlak yang mulia karena memuliakan rasa simpati, empati, toleransi dan solidaritas.

Saya jujur sangat sedih dan kecewa, sebagai seorang TKI…demi agar wabah ini bisa segera lenyap dari muka bumi, termasuk sirna dari Bumi Wijayakusuma… Sayaย  dan teman teman TKI lainnya HARUS RELA menggadaikan rasa rindu kami pada keluarga dan kampung halaman… Kami ikhlas untuk menunda pulang kampung… Kami ridho untuk tidak mencurahkan semua rasa pada keluarga kami di Cilacap yang juga telah menanggung rindu yang sama besarnya dengan kami.

Kami selalu berusaha untuk tetap menjaga kesehatan dan tetap mematuhi semua aturan yang diberikan oleh pemerintah negara tempat kami mengais rejeki.

Dan demi itu semua Bapak…kami bahkan telah berjuang, bergotong royong untuk membantu para tenaga medis di RSUD Kabupaten Cilacap agar mereka tetap semangat dan tak pantang menyerah dalam berjuang menghadapi Covid 19.

Bapak Yang Terhormat, kalaupun Bapak tak menganggap bahwa Pandemi Covid 19 ini sebagai ancaman maut untuk kita semua…dan kalaupun Bapak tidak menganggap bahwa hidup kami rakyat kecil ini adalah penting dan utama…cobalah Bapak lihat tentang dedikasi dan pengorbanan juga perjuangan para tenaga medis dan para aparat TNI/POLRI yang telah mempertaruhkan nyawa berjuang di garda terdepan berperang melawan virus yang mematikan ini…!!!

Saya bahkan dengan bangga mengatakan kepada Pak Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo ketika saya mendapat kesempatan untuk video conference bersama beliau dan KJRI Hong Kongย  ย juga bersama beberapa perwakilan dari negara lain…

Saat itu sata dengan penuh percaya diri mengatakan bahwa Cilacap telah memiliki kesadaran penuh untuk mentaati semua aturan protokoler kesehatan demi mencegah penyebaran Covid 19 di Kabupaten Cilacap.

Saya malu Bapak….karena ternyata apa yang saya katakan tersebut justru terbantahkan karena Bapak….!!!!

Sampai disini saya berharap Bapak sudah paham….. Bapak yang telah mengeluarkan kebijakan.. Janganlah Bapak pula yang melanggar kebijakan tersebut.

Jadikan kami rakyat Bapak untuk tetap bisa menghargai dan menghormati Bapak sebagai pimpinan kami, sebagai orang tua kami dan sebagai panutan kami.

Bapak Yang Terhormat… Tolonglah pak.. Bantu kami, kita berjuang bersama sama memerangi Covid 19 ini… mungkin Bapakย  tidak begitu terimbas dengan situasi ini karena Bapak tetap mendapatkan gaji sehingga Bapak bisa menafkahi keluarga Bapak dengan layak bahkan mungkin mewah.

Hal yang bertolak belakang dengan kondisi kami sendiri, dimana kami tak bisa hidup apabila kami tak bekerja keluar rumah. Tapi kami tak mengeluh pak karena kami sadar bahwa Tuhan berikan rejeki tidak pernah tertukar.

Bapak yang terhormat, cobalah Bapak buka sedikit saja naluri Bapak, apakah yang Bapak lakukan sudah benar?? Kami disini bekerja dengan penuh was was memikirkan kondisi keluarga kami di kampung, mengingat Covid 19 sudah mulai masuk ke daerah. Sementara kami sendiri juga berperang melawan virus yang sama.

Bapak yang terhormat… Covid 19 tidak memilih pada siapa dia akan menyerang. Tak peduli TKI, masyarakat jelata, WaliKota, Bupati dan Menteri pun bisa terinfeksi.

Bapak adalah panutan masyarakat, cobalah berikan contoh yang baik kepada warga Bapak. Apa yang akan terjadi pada keluarga Bapak, sanak saudara Bapak,ย  tetangga Bapak, warga Cilacap dan warga Indonesia apabila Bapak dan orang orang yang berjoged bersama Bapak ternyata terinfeksi????? Ingat pak, penderita Positif Covid 19 banyak yang tanpa gejala sehingga sangat sulit terdeteksi secara kasat mata.

Cobalah sesekali Bapak belajar pada kami para PMI, dimana kami meski jauh dari Indonesia tapi simpati dan empati kami tak pernah padam, rasa patuh dan taat kami pada setiap regulasi kebijakan juga tak diragukan. Ini bukti bahwa kami yang kerap diidentikkan sebagai pemilik profesi rendahan yang tak berpendidikan justru memiliki lebih banyak sikap dan sifat yang dikategorikan klas tinggi….!!!

Covid 19 hanya bisa dikalahkan apabila kita BERSATU… Mari Pak bersama sama kita lawan virus ini dengan mematuhi aturan dan anjuran yang diberikan oleh PRESIDEN.

Terakhir Bapak…. Mohon Bapak dan rombongan joged segera memeriksakan diri (Test SWAB) ke Rsud Cilacap …

Mohon maaf atas kelancangan saya yang “hanya” seorang TKI yang merasa miris, sedih dan kecewa atas sikap Bapak Bupati yang terhormat.

Doa saya semoga Bapak sehat selalu dan cobalah untuk sering sering membaca Laporan gugus tugas penanganan Covid 19 di Cilacap dan di berbagai daerah sebagai referensi bahwa penanganan Covid 19ย  TIDAK MAIN MAIN..!!!

Salam Sehat dan Salam Santun

Judy Houyai Judy Houyai (Pekerja Migran Indonesia di HK).

Jurnalis.Dicky Edyano Putra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *