Suara Knalpot Purbalingga Menggeber Pasar Dunia

 

KEJARINFO ( Purbalingga ) – Sosok lelaki kekar berambut pendek berombak tampak sedang asyik menempa. Tangan kanannya mengayun kuat palu. Sementara tangan kirinya punya tugas berat, menahan sebatang knalpot di sekitar  lengan, dan memegang bagian selongsong besi. Patung lelaki tersebut menjadi ikon baru Purbalingga, Jawa Tengah.

Tak jauh dari patung di tengah jatung kota Purbalingga, terdapat ratusan pengrajin knalpot. Satu dasawarsa terakhir, Purbalingga menjadi industri knalpot tersohor baik dalam dan luar negeri.

Pengrajin knalpot di Purbalingga, sesuai lansiran situs resmi Pemerintah Kabupaten Pubralingga purbalinggakab.go.id, berawal dari industri logam bahan seng dan drum di Dusun Sayangan, Kelurahan Purbalingga Lor, tahun 1970-an.

Sepuluh tahun kemudian Mbah sultoni mengawali produksi knalpot sepeda motor dan mobil. Produksi tersebut semula hanya dipasarkan di daerah sekitar Purbalingga saja. lambat laun permintaan menambah. Pada tahun 1990-an permintaan knalpot asal Purbalingga bertambah besar.

Knalpot Pubralingga pada masa tersebut sebagian besarnya merupakan buatan tangan (handmade). Pemesan bisa meminta bentuk dan suara sesuai kemauan dan ketersediaan bahan.

Industri knalpot di Purbalingga mulai tersehor saat pasar daring mulai terbuka lebar di seluruh Indonesia bahkan bisa menjangkau dunia. Pembuat knalpot begitu bergairah saat pesanan luar negeri berdatangan memesan mesin pound, banding, cutting, dan lainnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas knalpot. Pengembangan produksi knalpot handmade tersebut untuk konsumen after market atau end user.

Knalpot Purbalingga dilirik pula industri mobil di indonesia, salah satunya ATPM Toyota (Agen Tunggal Pemegang Merek) dan Honda melalui yayasan Dana Bakti Astra (YDBA). Industri knalpot Purbalingga akhirnya meningkatkan pemesanan ke ATPM di samping pasar end user selama ini menjadi andalan.

Tidak hanya laris di dalam negeri saja, knalpot Pubralingga menarik perusahaan mobil mewah asal Jerman Mercedes Benz memesan sebanyak 1.000 unit sejak 2004. (dik)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *