Pengurus DPC dan PAC Partai PKB Butuh Penyegaran

Banyumas- Musadad Bikri Nur Melihat banyaknya gejolak yang muncul di kalangan DPC serta PAC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), desakan akan digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB) diprediksi akan terus meluas.

Model kepemimpinan yang mengarah oligarki dipastikan membuat kader PKB di daerah gerah dan terus melakukan perlawanan.
Mantan Ketua DPC PKB Banyumas yang menjabat selama dua periode, Musadad Bikri Nur mengatakan, Muhaimin Iskandar sudah terlalu lama memegang pucuk pimpinan PKB dan saat ini PKB butuh penyegaran. Sebab, selama di bawah kepemimpinan Cak Imin, kaderisasi di tubuh partai yang lahir dari rahim NU tersebut tidak berjalan dengan baik.

“Yang terjadi selama ini, model kepemimpinan yang dibangun oleh Muhaimin mengarah pada oligarki dan penuh dengan nepotisme. Kader yang berbeda pandangan akan dibuang dengan cepat, akibatnya muncul gejolak di daerah. Dan gejolak ini akan semakin deras hingga memunculkan wacana MLB,” katanya.

Mantan wakil ketua DPRD Banyumas ini menyampaikan, demokrasi seharusnya dibangun bukan dengan keseragaman, tetapi dengan keberagaman. Sehingga pandangan atau sikap politik yang berbeda harusnya menjadi hal yang biasa. Namun yang terjadi di PKB, kader yang berbeda pandangan justru disingkirkan.

“Politik itu adalah bagaimana mencari titik temu atas pandangan dan sikap yang berbeda, sehingga partai semakin besar, bukan kemudian orang yang berbeda pandangan dibuang, ini akan menciptakan kader-kader yang tidak matang di tubuh PKB,” katanya.

Model kepemimpinan PKB saat ini, lanjutnya, membuat partai ini susah berkembang di daerah maupun di pusat. Ia mencontohkan sejak era kepemimpinanya tahun 1999 hingga 2009, PKB mendapatkan 8 kursi di DPRD Banyumas. Dan saat ini jumlah kursi PKB juga masih sama, tidak ada perkembangan sama sekali.
Musadad mengatakan disebabkan kader-kader potensial yang sebelumnya sudah berjuang untuk membesarkan PKB di daerah banyak yang dibuang, hanya karena perbedaan pandangan politik.

“Saya sendiri mengalami hal tersebut, dulu saya diundang dalam muktamar Cak Imin dan tidak datang, saya memilih datang ke muktamar Parung. Dan pada periode jabatan saya kedua sebagai ketua DPC, tinggal kurang 6 bulan, kepengurusan saya dibekukan. Tidak hanya itu, pasca tidak lagi duduk di DPC, saya masih setia sebagai kader PKB dan pencalonan saya selalu dihambat, dimana berkas atau syarat pencalonan saya hilang di DPP, sehingga gagal,” tuturnya.

Musadad juga mempertanyakan terdepaknya Abdul Kadir Karding dan Lukman Edy dari kepengurusan DPP sekarang, padahal mereka merupakan kader potensial yang selama ini sudah turut membesarkan PKB.

“Jika PKB tetap menjalankan model-model kepemimpinan oligarki seperti ini, maka desakan MLB tak akan terbendung lagi,” katanya.
Danan Setianto yang pada Musyawarah Cabang Partai PKB Banyumas kemarin ditunjuk DPP sebagai ketua DPC PKB, menolak untuk memberikan komentar. “Tidak pada tempatnya jika saya berkomentar saat ini,” katanya.

Dicky

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *