Camat Sindang Jaya H.Abudin S.IP.MM Ajak Tim PKK Tanam Padi Organik Dalam Polybag

Kejarinfo.com – Ditengah pandemi covid-19 yang dimana semua elemen masyarakat sedang berlomba lomba menanam pohon untuk menjaga ketahan pangan. Camat Sindang jaya beserta Ketua PKK dan anggota kecamatan Sindang jaya berinovasi memanfaatkan perkarangan dengan cara tanam padi organik dalam polybag.    (Tapadapol). Kamis 26/11/2020

Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kecamatan Sindang jaya Hj. Siti Fatimah menjelaskan, tanam padi organik dalam polybag bertujuan untuk memanfaatkan lahan atau perkarangan menjadi lahan produktif, tentunya lebih intensif,waktu lebih singkat dan hemat dalam penggunaan air serta penggunaan bibit, jauh dibandingkan dengan tanam padi pada umumnya.

Dalam tanam padi organik hanya memerlukan satu benih padi tidak seperti petani umumnya menancapkan 5-7 benih padi dititik tanam. satu batang padi organik akan tumbuh 60 cabang yang akan menghasilkan kurang lebih 2 ons padi per polybag.

Memanfaatkan limbah organik tidak membutuhkan biaya mahal karena bisa dijangkau salahsatunya dengan media limbah coffe dapat dicampurkan dengan kotoran hewan seperti kotoran sapi, kambing dan kotoran hewan lainya, untuk nutrisi nya sendiri bisa menggunakan hasil permentasi limbah buah-buahan yang banyak disekitaran kita.

Pada dasarnya bagi masyarakat yang ingin bercocok tanam organik tidak mesti memiliki lahan luas karena menanam menggunakan metode ini cukup menggunakan polybag tanpa mengenal musim serta perawatannya cukup mudah. Ujar Ketua PKK Kec Sindang jaya Hj.Siti Fatimah

Dirinya juga menjelaskan, usia sebar padi organik menggunakan polybag hanya membutuhkan 5-7 hari artinya lebih cepat dari media semai pada menanam padi  umumnya.

Untuk masa panen padi organik hanya membutuhkan waktu sekitar 105 hari dari masa semai ke masa panen, dengan teknis cara tanam satu batang padi satu polybag.

Camat Sindang jaya H. Abudin, S.IP.MM menambahkan, tujuan menanam padi organik dalam polybag untuk memanfaatkan teknologi dan wawasan, beralih ketani puhun (kepertanian jaman dulu) media tanam hanya memerlukan pupuk organik dan bisa meminimalisir biaya tanam serta perawatan yang lebih murah dengan hasil maksimal tidak mengandalkan pupuk anorganik yang banyak dipasaran.

Sasaran menanam padi organik untuk mencontohkan kepada masyarakat agar masyarakat bisa memanfaatkan perkarangan atau lahan kosong menjadi lahan produktif.

Pemberian nutrisi kepada tanaman padi organik sendiri hanya menggunakan cairan organik hasil permentasi antara buah Maja atau berenuk, buah nanas dan air cucian beras. Karena ketiga buah ini memiliki kandungan vitamin yang tinggi untuk tanaman.”Ungkapnya

Buah berenuk sendiri mengandung phytochemical, yang penting untuk aktivitas antiangiogenik. Selain itu, buah berenuk diperkaya dengan sederet nutrisi penting, seperti vitamin B1, vitamin C, karbohidrat, protein, kalium, kalsium, bahkan zat besi.

Sementara itu air cucian beras atau yang biasa disebut air leri, sisa pembuangan dari mencuci beras ternyata memiliki banyak manfaat yang bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman.

Adanya Kandungan Protein yang tinggi serta unsur nitrogen yang tinggi sangat baik buat vegetatif tanaman dan sebagai pupuk yang kaya akan unsur hara.

Dan untuk kulit nanas mengandung B3 yang berfugsi sebagai vitamin untuk membuat tanaman kebal terhadap penyakit.

ini sangat penting buat tanaman sebagai pupuk organik cair dan kompos bila kita dapat mengolahnya tanpa harus membeli pupuk anorganik yang ada di pasaran.

dengan mengolah limbah organik dari kulit nanas tumbuhan akan menjadi sehat serta daya tahan terhadap penyakit, kulit nanas juga mengandung ZPT bisa membuat pertumbuhan tanaman semakin subur dan sehat.

Dedy

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *