KEEROM – PAPUA, KEJARINFO. COM, Kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten !Keerom dan Perdhaki guna melaksanakan Pelatihan kader malaria desa di Kabupaten Keerom Tahun 2021 yang di lakukan selama beberapa hari, di tutup secara resmi oleh Ketua Penggerak PKK Kabupaten Keerom, Ny Yani Frank Gusbager ST.di Hotel Gren Arso (17/9/2021)
Dalam sambutannya, Ny Yani Frank Gusbager ST, mengatakan dari 10 program pokok PKK salah satunya adalah bidang kesehatan, dengan demikian kegiatan pelatihan hingga pelayanan pemeriksaan malaria kepada masyarakat di Kampung Wambes ini secara resmi saya tutup.
Dari Kegiatan ini, saya yakin kader kader Malaria telah memiliki banyak pengetahuan tentang bagaimana mengatasi malaria yang sering menyerang manusia kapan saja.
Di Katakan, di sini kita bicara malaria itu penting karena malaria juga mematikan.Upaya pencegahan pembrantasan malaria ini harus di lakukan mulai dari tingkat kampung, sebab kalau masyarakat hidup sehat dan perilakunya baik, maka itu juga mempercepat proses eliminasi.
Kata Ny Yani Frank Gusbager, ST, Malaria ini dapat menyerang setiap hari, dan telah menjadi ancaman bagi pertumbuhan manusia, sehingga keberadaan 45 kader yang di bagi dalam 10 kelompok dalam pelayanannya kepada masayarakat di kampung wambes distrik mannem ini bisa dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat malaria.
Menurut Ketua TP PKK Keerom ini, Kegiatan Kader Malaria di Kampung Wambes Distrik Mannem itu sendiri berupa, pemeriksaan malaria kepada masyarakat yang merupakan kegiatan bagimana mengatasi penyakit malaria yang setiap saat dapat menyerang manusia.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, Hendrik Dimara, S.Km, M. Kes, di sela sela pendampingannya kepada para Kader Malaria di Kampung Wambes, mengatakan, Kami memberi apresiasi kepada Perdhaki Dekenat Keerom yang sudah berupaya untuk melakukan terobosan terobosan dalam penanggulangan malaria di Kabupaten Keerom.
Di Katakan, Harapan kami adalah para kader ini bekerja semaksimal mungkin karena kita punya angka abdi di Kabupaten Keerom tahun 20201 masih tinggi, sehingga kita harus menekan atau menurunkan angka ini. Dengan adanya kader malaria ini, kita berharap penyebaran malaria ini bisa berkurang atau menurun dan kita menargetkan tahun 2024 kita sudah bisa eliminasi malaria dari Kabupaten Keerom.
Kami juga berharap masyarakat ikut mendukung program pemerintah demi kebaikan dan kemakmuran khususnya di Kabupaten Keerom.
Di tempat yang sama, Sekertaris Perhaki yang juga penanggung jawab yang di percayakan oleh Perdhaki Keuskupan Jayapura Ricky Dwi Kurniawan mengatakan, kami berharap kader kader yang di latih dapat membantu peran serta teman teman dari dinas kesehatan di mana dalam hal ini, puskesmas untuk membantu menurunkan angka kesakitan dan kematian yang di sebabkan oleh Malaria.
Kata Ricky, seperti yang kita ketahui, sampai dengan saat ini, update data terbaru 75% angka kesakitan dan kematian akibat malaria itu berasal dari wilayah timur terlebih khusus untuk kita di Papua, dan Kabupaten Keerom, sendiri masih berada di urutan 5 besar.
Menurutnya, kami berharap dengan di latihnya 45 kader ini dan sebelumnya sudah ada 216 kader dan total keseluruhannya 261 kader ini, bisa dapat membantu teman teman dari dinas guna menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat malaria di Kabupaten Keerom.. (NAB)